Memasuki usia senja, para lansia
biasanya mengalami penurunan fungsi otak sebelah kanan sehingga berakibat pada
kemunduran fungsi motorik. Para lansia ini akan mengalami kesulitan dalam hal
berjalan baik naik maupun turun. Kesultian dalam bergerak ini sebaiknya diakomodasikan dengan desain
rumah yang dibuat aman dan nyaman bagi mereka. Selain keamanan mereka terjaga,
mereka pun bias lebih mandiri dalam beraktivitas.
Prinsip utama dalam membuat desain rumah yang aman dan nyaman untuk
lansia terletak pada kemudahan dalam menjangkau ruang. Terlebih lagi pada ruang
yang menjadi kebutuhan para lansia tersebut seperti kamar tidur dan kamar
mandi. Sementara untuk ruang-ruang yang lain apabila lahan mencukupi tak ada
salahnya juga dibuat tetap aman agar ketika lansia beraktivitas ke mana pun,
mereka tetap aman dan bias mandiri.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, ukuran
dasar maksimum ruangan menjadi hal utama yang harus diterapkan. Hal ini
mengingat pada umumnya para lansia menggunakan alat bantu berjalan seperti
tongkat atau kursi roda. Pada saat mereka menggunakan kedua alat ini tentunya
ruangan yang dibutuhnkan untuk bergerak
dan memutar tentu lebih besar disbanding orang biasa. Untuk orang berkusi
roda dibutuhkan ruang selebar 91,4 cm sedangkan ruangan yang dibutuhkan untuk
memutar selebar 150cm.
Salah satu yang paling ditakuti para
lansia adalah aktivitas naik turun tangga. Selain membuat punggung sakit, naik
turun tangga juga rentan bahaya. Kasus kecelakaan seperti terjatuh dan
tergelincir banyak sekali terjadi di are tangga. Oleh karena itu jika rumah
Anda berlantai 2 sebaiknya letakkan kamar tidur dan kebutuhan lain seperti
kamar mandi, ruang makan, dapur dan ruang nonton tv di lantai bawah.
Selain itu, hindari pula membuat leveling antar
ruang di dalam rumah. Bagi lansia kebradaan anak tangga ini akan menjadi
hambatan dalam pergerakannya. Jika Anda tetap ingin menggunakan anak tangga,
buatlah selandai mungkin dengan ukuran tinggi kurang dari 15cm dan lebar 27cm
serta jumlah sesedikit mungkin.
